Gelar Pelatihan Limbah Ternak, Disnak Situbondo Gandeng Kementan

udin abay | Jum'at, 16 Agustus 2024 , 11:25:00 WIB

Swadayaonline.com - Limbah ternak menjadi salah satu hal yang banyak dikeluhkan masyarakat karena dapat mencemari lingkungan. Pengolahan limbah ternak harus dilakukan dengan baik guna meningkatkan nilai tambahnya. 

Dengan pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik juga dapat mengatasi masalah keterbatasan pupuk dan harga pupuk yang sangat mahal. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pemanfaatan limbah ternak dalam menciptakan inovasi pengolahan limbah menjadi pupuk organik merupakan bagian dari Program Pertanian Organik Berkelanjutan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa pertanian organik merupakan tantangan bagi anak-anak muda. Kita harus bijak memanfaatkan pupuk organik maupun pupuk kimia, kita bisa menjaga keseimbangan alam menuju pertanian berkelanjutan.

“Mendorong digitalisasi terus dilakukan. Teknologi terus diterapkan agar menjembatani kebutuhan konsumen akan produk-produk inovatif bagi konsumen," Kata Santi.

Berdasarkan permasalahan limbah ternak tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo menggandeng Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu sebagai pemateri pada Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik  pada 12-15 Agustus 2024.

Kegiatan diikuti oleh perwakilan kelompok tani Kabupaten Situbondo sebanyak 30 orang tiap desa. Pelatihan dilaksanakan di 4 desa yang ada di Kabupaten Situbondo, yaitu Desa Pokaan Kecamatan Kapongan, Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih, Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih dan Desa Bugeman Kecamatan Kendit.

Berdasarkan Data Badan Pusat Satistik Tahun 2023 di Kabupaten Situbondo, disebutkan bahwa populasi ternak ruminansia yang ada di wilayah Situbondo sendiri mencapai kurang lebih 164.000 ekor populasi sapi potong. Populasi  ternak yang cukup tinggi tentunya mengakibatkan limbah yang dihasilkan juga melimpah.

Widyaiswara BBPP Batu, Dwita Indrarosa, yang menjadi salah satu pengajar pelatihan mengatakan, pupuk organik dapat menjadi solusi dari melimpahnya limbah ternak serta langkanya pupuk anorganik.

“Pemanfaatan limbah padat untuk pembuatan pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan bahan organik tanah sebagai salah satu upaya memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi. Penanganan limbah yang tepat dan benar  akan mengatasi masalah pencemaran lingkungan seperti yang sering dikeluhkan masyarakat.” jelas Dwita.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo, Achmad Djunaedi, dalam pembukaan pelatihan memberikan motivasi kepada seluruh peserta pelatihan untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang peternakan khususnya pengolahan limbah agar dapat meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan peternak.” pungkas Djunaedi. DWT/BBPP BATU